Pada kesempatan kali ini,artikel yg
saya share yaitu Materi Itelegensi,hannya untuk pengetahuan dan pembelajaran aja ya gan . . . :)
Inteligensi/kecerdasan
secara umum dipahami pada dua tingkat yakni: kecerdasan sebagai suatu kemampuan
untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran. Kecerdasan
sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah yang kita
hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan pun
bertambah. (Djaali, 2006:63) memandang kecerdasan sebagai pemandu dan penyatu
dalam mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Dengan kata lain, orang yang lebih
cerdas, akan mampu memilih strategi pencapaian sasaran yang lebih baik dari
orang yang kurang cerdas. Artinya orang yang cerdas mestinya lebih sukses dari
orang yang kurang cerdas. Yang sering membingungkan ialah kenyataan adanya
orang yang kelihatan tidak cerdas (sedikitnya di sekolah) kemudian tampil
sukses, bahkan lebih sukses dari rekan-rekannya yang lebih cerdas, dan
sebaliknya.
Kecerdasan atau intelegensi adalah
kemampuan adaptasi dan menggunakan pengetahuan yang di miliki dalam menghadapi
berbagai masalah dalam hidup seseorang. Beberapa teori menyatakan bahwa
kecerdasan merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh individu dalam menentukan
tujuan hidupnya.
Semakin cerdas seseorang maka
semakin besar peluang untuk lebih sukses di bandingkan orang yang tidak cerdas,
karena Kecerdasan merupakan kemampuan untuk memproses informasi sehingga
masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan
demikian pengetahuan pun bertambah.untuk mengetahui tingkat kecerdasan
seseorang perlu diadakan tes kecerdasan.
Selama ini tes kecerdasan umumnya
hanya di berikan kepada orang-orang yang menempuh bangku pendidikan sehingga
tampak bahwa tingkat kecerdasan orang yang berpendidikan di anggap lebih baik
di bandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan ,namun kenyataan di
lapangan tidak semua orang yang tidak berpendidikan tidak cerdas,hal ini di
buktikan dengan banyaknya orang yang sukses tanpa melalui jenjang pendidikan
yang tinggi contoh para pedagang yang sukses.
Berdasarkan fakta tersebut
sebaiknya tes kecerdasan juga di berikan kepada orang-orang yang tidak menempuh
bangku pendidikan untuk memperoleh informasi yang lebih jauh tentang factor
utama yang mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang selain factor pendidikan
formal.
Melihat uraian diatas mengenai
intelegensi analitis, kreatif dan praktis yang mempunyai perhatian yang berbeda
selama ini dalam wilayah pendidikan. Sehingga tidak dapat merubah cepat
keberhasilan pembelajaran suatu sekolah khususnya dan umumnya bangsa dan
Negara, maka perlu ada perubahan sistem pembelajaran sekolah yang dapat
menyeimbangkan berbagai macam intelegensi peserta didik yang dimiliki, dengan mengawali
pemberian tes. Misalnya memberikan pembelajaran tes analitis dari STAT (Stern
Triarchic Abilities Test).
Seperti yang dikatakan (Sternberg
dalam Santrock, 2009:157) “STAT untuk menilai intelegensi analitis, kreatif dan
praktis. Ketiga jenis kemampuan ini diperiksa melalui esai dan soal verbal,
soal kuantitatif, serta gambar dan soal pilihan ganda. Tujuannya adalah untuk
mendapat penilaian intelegensi yang lebih lengkap dibandingkan dengan yang
mungkin didapat dengan tes konvensional”.
Bagian analitis dari STAT sangat
mirip dengan konvensional, dimana individu-individu diminta untuk memberikan
arti dari kata-kata, melengkapai rangkaian angka dan melengkapi matriks. Bagian
praktis
dan kreatif berbeda dengan tes konvensional. Sebagai contoh, dalam
bagian kreatif, individu menulis sebuah esai tentang rancangan sekolah yang
ideal. Bagian praktis meminta seseorang untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
yang mudah, seperti merencanakan rute dan membeli tiket sebuah acara.
Selain itu memberikan kebebasan
dalam pemilihan ekstrakurikuler bagi peserta didik, baik ektrakurikuler
olahraga, kesehatan, kesenian, pecinta alam, marching band, pramuka, paskibra,
PMR, dll. Dengan batas-batas yang ditentukan oleh dewan sekolah, agar
mendapatkan arahan yang jelas terhadap intelegensi yang dimiliki setiap
individu.
Tes kecerdasan kedepannya tidak
hanya diberikan kepada orang yang menempuh bangku pendidikan, tapi juga
diberikan pada orang-orang yang sempat mengenyam bangku pendidikan agar
informasi yang diperoleh tentang intelegensi lebih akurat. Sehingga kesepakatan
tentang pengertian tentang intelegensi secara utuh bisa tercapai
Merubah paradigma kedepannya
mengenai konsep semakin cerdas seseorang semakin besar peluang untuk sukses,
walaupun kenyataannya banyak orang yang tidak mengenyam pendidikan tapi dalam
kehidupan lebih berhasil
. . .
Naaaah untuk lebih lengkapnya, Materi Intelegensi udah saya buat dokumen, silahkan agan download materinya . . .
Semoga Bermaanfaat,jgn lupa Komentarnya . . . : p